Tepat di menit ke 16 sblum pukul 9 q tiba disini, tmpat kramat bg q dan shophie. Angin berhmbus membw dingin dr utara. Surya terbelenggu awan putih berarak. Puing2 bngunan ini smakin angker saja. Bambu kuning dulunya pagar, kini menghutan. Patahan kayu bekas meja kursi terserak berbaur dlm hijau rumput dan alang2 tmpat brmain para capung dan kupu2. Sarang laba2 berglantungan. Membuatku slalu berpikir kalo mrk adlah siluman pnghuni tmpat ini, ditambah suara2 aneh dr rimbun bambu. Brada di suasana mistis tmpat ini membuatku slalu brdebar. Bukanx takut, tp menanti shophie masihlah hal yg paling mendidihkan adrenalinku. Tapi tetap saja aku melakukanx.
Agak nyeleneh memang perjanjian ini. Setiap 8 desember, aku dan shophie harus bersua di bekas SMU kami yg tinggal reruntuhan. Sementara jarak dan waktu telah menjadi penghalang yg seolah terburu buru melarikan diri. 17 th brlalu dan cm 1 yg tak brubah.
Cuma bringin di sdt kbn skolah yg msh ko2h brdiri. Ia yg slalu bs memutar mundur roda waktu ke masa lampau saat b dan sophie sepakat merangkai pita film kehidupan penuh darah muda yg mencapai box office dlm memori kami meski tnp stradara setingkat james cameroon atau stephen spielberg, akan tetap hidup sampai maut menjemput.
Shophie yg imut, slalu membuatku tertawa. Shophie my little one, rambutx yg blonde cepak memucatkan wajahx yg asli pucat dg bintik2 merah melanin. Spasang kejora biru yg slalu memancarkan sinar aneh bila q menatapnya. Tapi sophie tak terlalu anggun sbgai wanita. Ayah arkheologx mendidikx menjadi pribadi yg tegas dan tahan banting. Hasilx, seorang shophie yg maskulin meski senyumx slalu membangkitkan gairah lelakiku.
Dan aku menyukaix, smua bagian darix.
Entahlah, sepertinya ada sbuah ikatan,prasaan saling memiliki bila bola mata kami bradu, menggelora, butir2 darah bertubrukan, kaki gemetaran. Cinta? Apa benar q dan shophie memilih kata itu sbgai definisi engganx perceraian tubuh dan jiwa kami?
Tapi kepedihan itu datang, seiring kebersamaan kami di tahun ke3. Gempa meluluh lantakkan gedung, rumah, masjid, dan sekolah kita. Saat itu, 3hari usai gempa, ayah shophie memutuskan kembali ke negeri kincir anginx, dan tentu saja membw shophieku bersamax. Aku terkulai di floresku, remuk redam, tanpa harapan saat shophie kecilku yg mendadak jadi prempuan dwasa membiarkanku mereguk manisx anggur merah kaya madu duniawi yg sharusx terkunci di almari kesucianx. Kami menikmatix hambar. Dan shophie janji akan dtng tiap tahunx di 8 desember, ulangtahunx.
Slembar daun bringin jatuh menyentuh hidungku. Bangku batu yg kududuki trasa beku, sebeku kenangan tntang shophie masa lalu yg mlambaikan tangan ketika cm stangkai mawar putih kuberikan dihari trakhirx. Meski, meski tiap 8 desember ia tetap milikq seutuhnya.
Terdngar deru mobil berhenti. Hatiku melonjak. Ia telah datang, untuk ke 17 kalix. Shophieku! Aku makin gelisah. Padahal akar2 juntai bringin bergoyang mencambukku utk menyambut kekasih.
Ia sdh trn dr taxinya, dg setelan coklat muda. Rambutx tergerai sebahu, Gucci hitam tercangklong di bahu kiri, dan kotak kecil terayun ditangan satux. Agak hati2 ia menapaki rumput dg spatu hak tinggix. Wajahx anggun bak permaisuri yg harus menjaga kharismax.
Akh, ia memang sophie yg asing sejak 10th lalu. Ia bukan Maria Shophie, tp Ny Shophie Benhdie. Tahun lalu ia datang dg perut gendut utk ke3 kalix, membuatku urung melaksanakan niatku. Tapi tdk utk kali ini, aku tak mau mundur. Hasrat kotor krn aku tak pernah cukup puas dg hanya menikmati Shophie di 8 desmbr. Ini yg terbaik bagix, bagiku, bg cinta yg terbentur bidak permainan sang arkheolog. Shophie menikahi Benhdie, rekan ayahx. Dan aku, fauzan, kematus dalam kenangan.
"Zan!"
aku terpaku dalam diam. Tatapan shophie yg brada bbrp meter di dpanku membekukan nadi. Ingin q berontak mendapatkan bibirx, tp trnyt q trlalu menundax hingga tak sadar ialah yg sudah lekat didadaku. Memelukq erat hingga aku bs merasakan nafasx di kulitku dan goncangan kerinduan, air bening di pipi.
"Shophie."
"Zan, kukira kau tak mau datang lagi." ia melepas pelukanx. "Aku mimpi buruk, kita jatuh dari pesawat."
"sssh..." kubungkan kalimatx dg sntuhan telunjukq di bibir merahx. Menatap matanya yg... Oh, Tuhan! Ini membuatku tak sabar. Oh, please.. Jngan buat aku tegang karena menanti menikmati ini!
"kita sudah berjanji kan?" shophie tersenyum, menghapus pipiku yg basah. Kuraih tanganx utk duduk di bangku batuku.
"kau tak bw mobil?" dia mengusap usap wajahku, bibirku.
"dipakai istriku." aku memainkan anak rambutx...
Kami berdua berpandangan sejenak, aku dapat menebak apa yang ada dibenak Sophie. Tentu tak jauh dari yang aku harapkan selama ini. Sebuah pertemuan yang penuh gairah biru. Namun mungkihkah itu? Tidak, batinku mer...onta. Ia istri orang kini, tak jauh bedanya dengan diriku yang sekarang. Bahwa ada dua hati lain yang mengikat hati kami. Sesaat kembali bergetar dalam diriku. Debar hati yang tidak asing lagi. Sepasang matanya mengisyaratkan sesuatu. Hal yang sama seperti di 8 yang telah hilang dari rabaan panca indera kami. Kepasrahan dan juga ada kerinduan yang kuat. Sophie tidak menolak ketika aku mencium bibirnya. Juga tidak menolak takala aku memintanya untuk duduk disampingku. Saling berjuang mengendalikan tembang asmara lama yang sedang berlagu di diri kami masing-masing. Bertatapan. Kami berdua jadi salah tingkah. Kembali Sophie menunduk. Itulah caranya berkata, bahwa ia menginginkan akhir dari episode biru dahulu
" Sophie!", aku berbisik lirih di telinganya.
Perutnya yang membesar beirisikan jabang bayi yang dinantikan lelaki lain, detik itu pula hatiku tersayat sayat.
"Ya?", balasnya tak kalah lirih. Lantas ia menoleh kepadaku. Sepasang mata kami be...rcumbu. Ah, semua dari masa lalu kini hadir dan mencekikku. kesan-kesan yang masih lekat di benakku menghadirkan pesona masa lalunya. Begitu indah dan terasa akrab. Hei, teriaku dalam hati, daster merah jambu yang ia kenakan, bukankah itu adalah warna kesukaannya? Ah, kembali aku tersiksa.
" Zen? " katanya. Dan tanpa menungguku ia lanjutkan ucapannya," apakah cinta sejati itu benar ada?"
Aku tak mampu menjawabnya.
Sebuah bayangan menyentakku, Dan aku terbangun, segera menoleh , Sophia sama sekali tak ada disisiku. Ah, barangkali saja, lantaran sedemikian besar perasaan rinduku kepadanya membuatku jadi bermimpi yang bukan-bukan tentangnya. Tentang Maria Shopieku. Bidadari berdarah daging dari masa laluku yang kini resmi menjadi Sophie .
Benhdie.
Jawabnku singkat tapi menghasilkan tusukan dr matax
"kau slalu memanggilx bgtu? Istriku, sayangku?"
aku angkat bahu. "rasax, skali2 aku dipanggil bgtu olehmu."
..."tidak,kau bkn istriku. Kau kekasihku, sephiaku."
shophie tertawa.dibukax kotak kcil yg td dibwanya. Ah, kue chery. Slalu kue yg sama stiap tahunx. Dan aku, tentu saja q membawakanx sesuatu yg sama pula tiap tahunx, jus tomat. Katax tomat bnyk mengandung lycopen, bikin awet muda. Kusiapkan 2 gelas, untuknya, untukku.
"biar qt slalu muda sayang!" kutuang sgelas buatx.
"kau?"
"aku? Tentu saja q ingn mencicipi kuemu dulu." kuraih sepotong kue bgtu dia meraih gelasx.
"Avnat sudah 10 th. Ia ingin skali ikut kesini. Mungkn dia merasa, disinilah harusx dia berada." shophie bicara kalem, kerongkonganku tersekat, ingin q minum, tp kutahan, aku tak boleh tergoda.
Oh, Mengapa ia bgt bahagia seolah memiliki sbuah tanda mata dariku. Avnat, anakq disimpanx sbgai knangan. "ia dirimu, tak jauh darimu." ia mulai meneguk minumanx.
"tapi kau mencintaix! Si benhdie itu, kau bahagia dgx kan?" kuambil sekue lg, enak! Q kecanduan.
"kau jg bhagia!"
"ya, tentu saja! Aku punya istri, anak..."
"hentikan zan!" shophie membanting gelasx, pecah berserak. Tiba2 perutku mulas. "kau munafik! Aku brani memotong lidahku jika q salah, kau pasti membayangkan aku di tiap tidurmu, merasai istrimu sbgai aku!"
"sudah,"kusentuh ujung dagux, "pertemuan qt bukan utk brdbat hal yg ga penting mcm itu."
"ya," shophie mengelus ujung hidungku dg telunjukx,lalu mengisi gelas satux. Ayo, habiskan sayang, aku mulai bergairah meski perutku kian mulas,melilit, entah salah makan apa q td. "aku kesini krn aku rindu padamu." ia meneguk lg gelasx.
Terserah, aku tak mau komentar. Aku terlalu asyik membayangkan stelah ini dia hanya akan jd milikku, bkn benhdie!
Tapi ya ampun! Perutku! Isix berontak ingin meminta hangat dunia! Brengsek! Apa aku harus meninggalkanx disaat ini? Tidak! Sari tomat itu hampir habis, dan aku mendekati titik kemenanganku, hasrat yg trwujud dlm senyumku ketika shophie membiarkan jari2ku menelusuri wajahx. Oh, brengsek! Pnderitaanku sepertix bertambah, tiba2 pening hebat menyerbu jalinan syarafku.
"zan.."
jemari shophie meraih jemariku, bibirnya mendekati telingaku, tubuhx merangsek padaku, "aku ingin mengatakan sesuatu." bibirx gemetar, segemetarx aku karena pusing dan kram yg mencengkram perutku, mual menggemuruh. Sepert...inya makananku memaksa bebas dari jalan atas, saliva mencair dlm mulutku, aku menggigil, tanganku mencengkram bahu shophie erat. "aku slalu berpikir tentang ini.." kalimatx berdengung di rumah siputku, wajahnya tak berbentuk di mataku, yg ada hanya sakit! Sakit! Perutku menggelegak, bak diaduk aduk samurai dan garpu. Oh, aku tak tahan, panas! Perih!
Sgalax berputar, warna2 berubah kunang, otot2ku kaku mengejang, mataku seolah mau lari dr keranjangx. Stngah sadar, menggigil hebat kusaksikan shophie meneguk lg sari tomatx dg tangan kiri. Tangan kananx, memeluk leherku erat.
Oh, knp ia ms...h tegar padahal...ah, apa tujuanku malah berbalik menyerangku. Aku rasa aku telah mencuci tanganku dg sabun anti kuman, 7 kali bilasan!
"zan!" shophie membuang gelasx dan memelukq seeratx, nafasku sesak, aku merasa sekarat!
Aku dan shophie tersungkur dlm gigil di permukaan bumi berumput. Wajahx lengket di dadaku, nafasx tenang. Knapa? Knapa? Padahal jelas aku sudah mencampurkan racun tikus di sari tomatx, knapa malah aku yg susah payah merasa ajalnya.. Apa aku terlalu jahat pd shophie? Hingga harus lewat aku pedihnya rasa malakul maut menjemputnya? Kesakitanku merajah tulang sungsum. Kurasa ada asin basah melelehi hidung dan mulutku.
"zan, kucampurkan sianida di kuemu."
tiba2 aku ingin ktawa, cinta adalah kejahatan!
"racun tikus!"
...
tubuh kita masih saling berpeluk dlm basah. Aku tak tahu, dia menggigil sendiri atau karena aku tak bisa merasakan lg gerakanku. Diam, tak bth kata, aku meracunix, dia meracuniku. Adil. Dan kami akan pergi bersama sbgai para pendosa!
Akar beringin menjuntai kaku, angin datang mengadu duka, menyatukan dua roh yg melayang ketika tubuh2 mengejang. Cahaya menjadi warna warni dan ada sbuah tangga putih menuju langit.
"zan, maaf."
"shophie, maaf."
Selasa, 17 Agustus 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Welcome Back to Neverland!!!
Haiaaaaaaaaaaaaaaa................ setelah sekian lama mati, bener-bener mati gaya! blog ini pertama kali Agustus 2010 dan sekarang adalah f...
-
Gatau.... maunya nuangin ide2 gila menulis.... banyak cerpen dan puisi yang kurang percaya diri untuk dikirimkan. tapi tiba-tiba ingin menul...
-
Hari haran adalah seorang pelajar yang pandai tetapi miskin. Ia ingin ke ibukota untuk mengikuti ujian, tapi ia tak punya uang. Ia mencoba m...
-
Akhirnya ia setuju dengan ide Tomi untuk membudidayakan Pleco dengan cara yang semestinya. Jika tidak, maka populasinya yang berlebih di kol...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar