PULANG (I)
Scene I
Setting : (ruang tamu, ada TV, kalender, foto-foto, koran)
Ibu dan Palupi masuk, palupi menyiapkan obat untuk ibu
Palupi
Di unjuk Bu. Ibu minum obat
Ibu
duh gusti, sampai kapan aku menyusahkan orang. Mosok ya orang itu terus-terusan di kursi roda macam ini?
Palupi
sabar Bu, cobaning pangeran
Ibu
sepurane yo nduk,nyusahke kowe
Palupi
ah, ibu. Yang begini ini kan sudah kewajigan anak
Ibu
lha iya kalau kamu tidak sedang mengandung, hamil tua lagi. Lha gimana, hasil periksa kemarin?
Palupi
baik-baik saja bu (mengelus perutnya) insya Allah akhir februari Bu.
Ibu
ya, semoga saja semua selamet, amin
(Yoga masuk membawa map lamaran, mengucapkan salam.dijawab. Yoga, duduk dengan kesal, membanting map)
Yoga
wis, cukup, sakmene wae. Kapok aku!
Palupi
kenapa Mas, ditolak lagi? (Yoga mengangguk)
Yoga
ya jelas. Tiap aku nglamar, pasti jawabnya, maaf tidak ada lowongan. Lha yang diPHK saja sak gunung kok ndadak aku nglamar.
Ibu
ya sabar tho cung cung, kabeh rejeki iku wis ada yang ngatur.
Yoga
sabar kok terus bu
Palupi
lha yo tho mas, durung rejekimu. Ojo putus asa. (Rendra masuk, salam. senyum-senyum)
Palupi
lapo mas, sajake seneng, entuk apa tho?
Rendra
buatkan minum dulu dong sayang (palupi mencubit suaminya, lalu masuk kedalam) Buat mas Yoga juga ya...( Rendra memijit ibunya. Yoga membaca koran, mencari lowonmgan) gimana Bu, sudah baikan?
Ibu
Lha ya to cung, wong di obati. Mosok lara terus. Ada apa? Senyum senyum terus.
Rendra
anu Bu, ini (mengambil surat dari tas, diperlihatkan ke ibunya) aku tiga hari lagi harus berangkat ke palestina, ada tugas membantu korban perang
Yoga
Lha, perang?
Rendra
ya mas, aku masuk tim indonesia yang memberikan bantuan medis
Ibu
lah, kamu mau?
Rendra
Lha ya tho bu, lha wong ini tugas kemanusiaan (kaka ada telepon, keluar) mereka susah disana. Kehilangan harta benda, keluarga. Apa salahnya aku ikut menolong sesama makhluk Tuhan
Ibu
tapi apa kamu tega? Ibumu ini sakit, bojomu hamil tua. Masmu juga lagi nelongso koyo ngono kuwi?
Rendra
Bu, gusti Allah maha Tahu. Tenang aja, semua bakal baik-baik, everything is oke
Ibu
Oke oke wae!
Rendra
Bu, membantu orang karena Allah itu jaminannya syurga. Lha ibu dulu, kenapa aku dfisekolahkan dokter kalau kemudian tidak membantu orang sakit. Yo tak aggap saja, aku ikut perang fisabilillah melawan israel. Aku titip titip ke ibu, palupi, juga mas Yoga. Berdoa saja aku tidak ada...(melihat ibu) lha ibu ki piye, dijak rembukan malah bablas, oalah. Palupi juga mana, buat wedang ga muncul muncul
(palupi masuk, terisak) lha lapo kowe, kok nangis. Aku iki njaluk wedang, dudu tangisan
Palupi
Lha piye, mas rendra ki kebacut. Bojo wetenge sakboran malah arep ditinggal. Kok yo tega-tegane! Palestina iku lagi perang mas, ricuh. Ntar kalo kamu ada apa-apa gimana? Gimana aku? Gimana anakmu? Mbok ojo lungo mas...
PULANG (II)
Rendra
Dik, sakjane aku yo abot ninggal kowe, dene iki tugas negara, yo mas ra bisa nolak
Palupi
mesakke aku mas, mesakke ibu
Rendra
aku ngerti tapi lebih kasihan mereka disana dik. Anak anak kecil ga punya ayah ibu, gada yang urus. Hati nuraniku terketuk. Bayangno andai kowe disana dik. Betapa sedih. Sementara kowe disini, ada ibu, ada mas Yoga. Kita ini manusia, harus punya rasa kasih terhadap sesama.. lilakno aku dik, relakan..
Palupi
tapi mas....
Rendra
tenang, aku bakal cepet balik. Mungkin sebelum anak kita lahir, aku sudah pulang
Palupi
tenan ya Mas
Rendra
ya iyalah sayang...nah, wis, itu, bawa ibu ke dalam, enak tenan sarene. Palupi membawa ibu ke dalam. Yoga muncul minum wedang
Yoga
berangkat tenan kowe ren?
Yoga
ya tho mas. Wis kerjaan. Piye meneh. Aku titip titip palupi, karo ibu. Jagaen. Nek ada apa-apa kirim kabar. Aku juga bakal cepat pulang. Kemarin sudah ada berita akan ada gencatan senjata kan. Mungkin perang akan secepatnya berakhir
Yoga
iyo, ati-ati ae. Kalo ada apa-apa juga segera kirim kabar.
Rendra
ya. Suwun ya mas. (berpelukan). Ya wis, aku tak siap-siap.
Yoga
yo, aku yo arep metu kok, (salam)
Scene 2
Setting: Yoga sedang menyiram bunga di teras, sambil berdendang.
Yoga
Oalah, nasib pengangguran (Dr. Adri mengucap salam)Oh, Dokter Adri, silahkan masuk, monggo
Adri
Maaf mas Yo, saya sebentar saja, ini harus cepat-cepat ke kantpr. Ada berita penting yang harus saya sampaikan ke mas Yoga
Yoga
Apa? Kelihatannya urgen?
Dr Adri
Anu mas, tadi pagi sudah dengan berita terbaru dari Palestina belum? Tentara Israel mengebom pemukiman sipil
Yoga
Terus?
Dr Adri
Rendra mas, dia ada di pemukiman tersebut
Yoga
Ya Allah
Dr Adri
Tapi sementara ini kita masih mencari beritanya mas, tapi ya kelihatannya,.....
Yoga
Dia jadi korban, tidak selamat
Dr. Adri
Begitulah Mas
Yoga
Oke oke, saya tahu.
Dr. Adri
Ya sudah mas, saya permisi
Yoga
Ya, terima kasih Dr.
(Dokter mengucap salam, Yoga terduduk)
Ya Allah. Rendra Rendra, mau mati saja kok harus di palestina.
Piye iki nek Ibu sama Palupi ngerti. Bisa copot jantunge Ibu. Palupi bisa-bisa langsung mbrojol. Piye iki Gustiii......(Palupi muncul, heran lihat Yoga mondar-mandir)
Palupi
Ada apa mas? Bingung sekali?
Yoga
salah tingkah
Ah, ga, gada papa. Mas mau pergi, ada urusan
Palupi
PULANG (III)
Oalah, mas Yoga. Kasihan sekali, cari kerja ga dapat-dapat, jadi depresi. Mas rendra belum juga pulang, sms juga tidak. Coba, tak liat TV saja
(menyalakan TV, ada berita pengeboman Israel)
nama-nama korban, Rendra...rendra, Indonesia, dokter....Mas rendra? Ya Allah
(mematikan TV) ga, ga mungkin! Jangan! Jangan mas rendraku! Harus telepon mas rendra. (telepon. Berulangkali tapi ga ddiangkat)
kemana sih mas Rendra ini. Ya Allah, tabahkan hatiku. Semoga saja berita itu tidak benar. Ibu ga boleh tahu soal ini, bisa0bisa kumat jantungnya. Mas Yoga juga, bisa-0bisa tambah stres. Aduh mas ren, kenapa kau tingalkan aku... kau janji akan pulang mas.....
Ibu berteriak dari dalam
Ibu
Palupi, ada apa?
Palupi
Bingung.
Ibu tidak boleh mellihat TV
Buru-buru mengelap air mata dan membungkus TV. Ibu masuk
Ibu
Ada apa?
Palupi
Ibu
Ibu
Aku mau lihat TV sebentar, mau tahu berita Palestina
Palupi
Tapi bu, Tvnya lagi rusak
Ibu
Kok bisa?
Palupi
Lha ya, saya juga heran kok. Tadi saya juga mau lihat berita. Enak-enak nonton, tiba-tiba mati, mak lab. Saya nyalakan lagi tidak bisa. Ya sudah, saya telepon saja tukang reparasi TV, nanti sore mau diambil
Ibu
Mengangguk. Oh, ya sudahlah,tak menyulam saja. Sini. Palupi menyerahkan peralatan menyulam
Palupi
Ya sudah bu, saya teruskan masak dulu
Ibu
Ya. Asyik menyulam, berdendang. Oalah, lha kok ngantuk. Tertidur. Rendra tiba-tiba muncul denganpakaian compang-camping. Dia mendekati ibu.
Lho, cung, wis mulih. Kanapa? Bajumu kok gitu Rendra Cuma tersenyum Ndra? Rendra? Didangu ibune kon meneng wae piye? Ndra Ndra.... rendra pergi, keluar
Palupi Ibu, ada apa? Ada apa?
Ibu
Ya Allah, Cuma mimpi, syukurlah. Aku mjimpi nduk, rendra datang, bajunya compang-camping penuh darah, jangan-jangan terjadi sesuatu.
Palupi
Diam sejenak. Alah ibu, mimpi Cuma bunga tidur, jangan dipikir. Mas rendra baik-baik.
Ibu
Semoga saja nduk, lha wong dia aku tanya, aku panggil, diam saja
Palupi
Ibu lebih baik jalan-jalan saja, gimana? Palupi temani jalan-jalan?
Ibu
Ga ah, ibu menyulam saja
Palupi masuk, mengintip sebentar, mengusap air mata, lalu masuk ibu menyulam,
Tak nyanyi saja ben ga ngantuk. Lha kok sik ngantuk. Tak baca koran saja. Membaca koran
Oh, ya Allah, israel mengebom pemukiman sipil, dokter dari indonesia, rendra...ya Allah, anakku! Dokter rendra kebetulan sedang berada di tempat itu,...(terisak) rendra....(sesak nafas, minum segera) anakku, anakku, kowe ningal ibu cung....oalah pangeranku, piye rasaning atine nek palupi kringi berita iki? Nggak, palupi ra oleh kringi, korane kudu di sembunyikan... (ribut menyembunyikan koran. Mengambil foto rendra, menangis
Cung cung, tega kowe ninggal ibu, anakmu piye cung, ra duwe bapak. Mesakke Palupi
Palupi
Ada apa bu? Kenapa?
Ibu
Bingung. Aku ingat Masmu
Palupi
Sudahlah ibu, jangan dipikir mimpinya.
Ibu
Ya, ibu kangen nduk
Palupi
Itu makanya tadi Mas rendra datang ke mimpi ibu, dia tahu ibu lagi kangen padanya
Ibu
Ya, semoga saja tidak ada apa-apa
Palupi
PULANG (IV)
Ya. Bu. Saya lupa, Ini lho, mas rendra SMS kemarin. Katanya mau pulang tanggal 5 besok. Lihat-lihat bu (ke kalender) tanggal 5 kan ulang tahunnya mas rendra. Ia pulang kok bu, jadi ibu tidak usah khawatir. Kita siapkan saja syukuran kecil-kecilan buat menyambut dia pulang, gimana?
Ibu
Yo..yo wislah, syukur.
Palupi
Ya, ibu. Aduh, lupa lagi, wedange ibu, tak ambilkan dulu . Palupi masuk Ibu menangis lagi. Rasane ra kuat aku Gusti, coba njenengan ageng sanget...rendra rendra.....
Yoga
Ibu kenapa?
Ibu
Mengusap air mata ga da apa apa. Ibu Cuma seneng. Kata palupi rendra mau pulang tanggal 5. pas ulang tahunnya
Yoga
Benarkah?
Ibu
Ya, palupi mau siap-siap buat syukuran, makan-makan menyambutnya
Yoga
Lha, betul bu, harus itu
Ibu
Yo wis, ibu tak ke dalam dulu.
Yoga
Injih bu (ibu masuk) aduh, kenapa ini? Tanggal 5. padahal Dr. Adri bilang tanggal 5 rendra dipulangkan. Jangan-jangan palupi sudah tahu, tapi dia bohong sama ibu. Tapi, bisa juga dia belum tahu dan rendra memang sms kemarin kemarin. Ya Allah. Aku pusing mikirnya. Gataulah.
Yoga keluar
Scene III
Ruang tamu ada makanan di meja.
Palupi keluar masuk membawa makanan.
Palupi
Ya Allah maafkan aku. Ampuni aku bukan maksudku membohongi Ibu tapi aku bingung bagaimana mengatakannya. Kemarin Dr. Adri telepon dia mencari Mas Yoga tap mas Yoga sedang keluar. Lalu dia blang jenasah mas rendra akan dipulangkan tanggal 5. jadi aku bilang saja pada ibu mas Rendra pulang hari ini. Karena ia memang pulang tapi sudah jadi jenaah. Ya Allah gimana nanti aku mengatakannya pada Ibu....
Palupi masuk ibu keluar
Ibu
Piye kok palupi seneng banget. Aku ga tega mengatakannya. Tak ba aku bayangkan sakitnya dia kalau tahu alau rendra sudah tidak ada. Dia akan menanti suaminya pulang, tapi sampai kapan rendra toh tak akan pernah pulang. Bagaimana ya Gusti.... aku bingung. Aku takut berita kematian akan melukainya. Yoga masuk
Yoga
Gimana Bu semua sudah siap. Jam berapa rendra datang?
Ibu
Ibujuga tidak tahu tanya palupi saja
Palupi muncul
Palupi
Jam 8 an Mas kita tunggu saja.
Diam ketiganya, menunggu. Sama-sama ingin berkata, tapi selalu aja tidak jadi. Saling memandang. Sesekali menghalau lalat yang muncul merubung penganan.
Palupi
Sebentar. Lupi ke belakang sebentar
Palupi ke belakang
Ya Allah. Mas rendra, sampai kapanpun kau takkan pulang dan memelukku, lalu anakmu ini bagaimana Mas.... melihat jam tangannya jam 8 sebentar lagi semoga ambulannya tidak telat.
Palupi masuk sebelumnya mengusap air mata. Ganti Yoga bangkit
Yoga
Sebentar. Yoga keluar. Aduh jam 8. apa palupi benar-benar telah tahu, dan menyembunyikannya dariku. Kata Dr Adri memang jam 8. sebentar lagi. Lalu akan terjadi peristiwa mengerikan di rumah ini. Ya Allah, ibu aku tak sanggup.
Yoga masuk. Diam lagi semua.
Ibu
Kenapa lama sekali
Palupi
Ya ga tau Bu (berjalan ke pintu, melongok-longok, kembali)
Yoga
Lha Ya, dijemput juga dia tidak mau.
Diam semua. Tiba-tiba ketiganya bicara
Aku mau bicara!
Ibu
Ya sudah, kamu dulu Yo,
PULANG (V)
Yoga
Tidak Ibu, palupi saja dulu
Palupi
Tidak, ibu saja
Semuanya saling menolak bicara, tiba-tiba pintu diketuk. Terdengar salam. Semuanya menjawab. Datang rendra berbaju putih ia mencium tangan Ibu, Yoga dan palupi. Tapi 3 orang itu seperti tersihir, diam.Rendra melihat pada mereka satu persatu
Rendra
Aku sudah pulang, Ibu, Mas, Dik istriku. Karena kasih sayang kalian kepadaku, aku datang. Tapi hanya sebentar. Tuhan memberiku sekejab waktu untuk bisa berpamitan kepada kalian.
Aku tahu, kalian semua tahu aku sudah pergi, aku tak bisa pulang kesini, diantara kalian lagi. Tapi kalian tidak mau saling memberi tahu karena kalian khawatir berita kematianku akan mengejutkan.
Ibu, mas Yoga dan Lupi, aku tahu, karena sangat sayanglah kalian satu sama lain sehingga hanya diam. Tapi ini bukan penyelesaian.dan kasih sayang kalian yang demikian itu membuatku tertahan disini, aku tidak bisa pergi dengan tenang sebelum kalian saling memberitahu.
sebaiknya kalian segeralah berterus terang, karena karena makna sayang adalah memberitahukan sebuah kebenaran, bukan menyembunyikannya. Katakanlah semuanya, walau pahit.
Aku memohon kepada kalian, relakan aku pergi. Aku pamit
Rendra mencium tangan ibu, mas dan istrinya seperti ketika datang, lalu ia keluar. Tiga orang seperti tersadar, mencaru-cari, tapi tak ada rendra.
Yoga
Dia tidak ada,
Palupi
Dia sudah pergi
Ibu
Rendra sudah pergi meninggalkan kita semua
Yoga
Kita sudah tahu, sama-sama tahu
Palupi
Semoga Mas Rendra bisa pergi sekarang
Ibu
Amin, amin
Semua mengikuti
Lalu terdengar suara sirene
Semua tergugah, meuju keluar
Dia datang,
Rendra datang
Mas rendra......
selesai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar