Selasa, 17 Agustus 2010

anang dan kucing kecil

Si Aden punya anak lagi, tapi kali ini Cuma seekor. sebelumnya Aden sudah 2 kali melahirkan. Yang pertama dua ekor, jantan semua. Lila dan Andre menamainya Flagy dan Zeby. Yang kedua tiga ekor, juga jantan semua. Lila dan Andre menamainya Barbie, Bruce dan Brady.
Sekarang Lila dan Andre juga berebut menamai kucing kecil yang baru lahir dua hari lalu.
“Warnanya hitam Putih, bagaimana kalau dinamai MJ atau Jacko saja.” Usul Lila. Mereka berdua sedang menunggui kucing kecil yang sedang menyusu pada induknya. Aden hanya berkedip-kedip saja.
“MJ apa’an Kak?” Tanya Andre
“Michael Jackson. Kan lagunya dia ada yang berjudul Black or White.’
“Wah, bagus sih, tapi aku sudah berpikir, sebaiknya Tala saja kak!”
“Tala? Nama apa itu?”
“Tala kependekan dari Tahi lalat. Lihat 2 bintik hitam di perutnya, seperti tahi lalat kan.”
“Tidak boleh!” tiba-tiba Anang protes. Lira dan Andre jadi kaget karena tiba-tiba si bungsu yang baru masuk TK itu mendadak ikut-ikutan nimbrung bersama mereka.
“Kenapa Cuma kak Lila dan Kak Andre yang boleh menamai kucingnya. Sekarang Anang sudah besar, gantian Anang yang menamai kucingnya.”
“Memang kamu bisa?” Tanya Lira
“Ya nih, menulis namanya sendiri saja kan belum bisa.” Ledek Andre.
“Jangankan menulis, berhitung satu sampai sepuluh juga belum bisa.”
“Ha ha ha…” Lira dan Andre tertawa bersama.
“Ibuuuu! Kak lira dan kak Andre nakal!” Anang berteriak memanggil ibu. Ibu tergopoh-gopoh datang.
“Ada apa Lira, Andre, jangan menggoda adikmu.”
“Tidak Bu. Anang Cuma mau menamai kucingnya. Paahal dia kan belum bisa membaca.”
“Pokoknya aku bisa menamai!” Anang ngotot, tapi hampir menangis. “Ibu, aku yang menamainya ya?”
“Ya sudah. Sekarang giliran Anang yang menamai kucingnya.” Hibur ibu. Anang menjulurkan lidah pada Lira dan Andre sambil tertawa-tawa penuh kemenangan.
Malamnya Anang tak bisa tidur. Ia memikirkan nama untuk si hitam putih lucu.
Ia mengingat-ingat nama temannya di TK.
“Ari, Doni, Nanda, Zemy, tapi mereka akan marah padaku kalau namanya aku pakai menamai kucing.”
Lalu ia ingat anjing Zemy, namanya Butty.
“Tapi Zemy pasti marah juga kalau kucingku namanya sama dengan anjingnya.”
Kalau namanya item
“Tapi ia ada bulu putihnya?”
Apa ya…. Anang jadi bingung, ternyata menamai kucing itu susah. Ia keluar kamar, mencari semua kucing, tapi ia hanya menemukan Zeby meringkuk di keset ruang tengah.
“Halo Zeby, kira-kira nama adikmu siapa ya? Kalau namanya Ruti bagus gak?” Ruti adalah nama temannya di TK yang paling nakal, suka menjambak rambut anak perempuan.
Tentu saja Zeby hanya menggeliat.
Anang menggendongnya menuju keranjang dimana si kucing kecil hitam putih berada. Induknya sedang tak ada, mungkin sedang bermain keluar.
“Nah, Zeby, itu adikmu. Sekarang kamu punya empat adik, Barbie, Bruce dan Brady. Yang ini belum punya nama” Anang mengelus-elus Zeby dan mengajaknya bicara. Zeby hanya mengeong saja.
“Lho, Anang belum tidur?” tiba-tiba Ibu sudah ada di dekat Anang.
“Belum Bu, Anang bingung.”
“Kenapa?” ibu melepaskan Zeby dari pelukan Anang, lalu menggandeng si bungsu ke kamarnya.
“Belum menemukan nama buat kucing kecil.” Keluh Anang. Ibu jadi tersenyum.
“Bagaimana kalau namanya Cinderella atau Snow White?” usul ibu sambil membaringkan Anang di ranjangnya.
“Itu kan nama putri. Kucingnya kan jantan.”
Ya juga ya.” Kata ibu. “Ah, sudah. Berpikirnya disambung besok. Sekarang tidur dulu. Apa Anang mau Ibu mendongeng seperti biasanya?”
“Ya Bu.”
“Ibu membawa majalah BOBO. Ada cerita tentang Bona dan Rong-Rong lho.”
“Siapa itu Bu?”
“Bona seekor gajah kecil berbelalai panjang, sedang Rong Rong adalah seekor kucing yang cerdik. Mereka bersahabat…” Anang mulai menguap. Ibu meneruskan.
“Suatu hari Bona dan Rong Rong pergi ke rumah tante…..” ternyata Anang sudah tidur. Mungkin sudah terlalu lelah. Ibu membetulkan selimutnya lalu mematikan lampu.
Keesokan harinya Anang bangun pagi dengan semangat. Ia sudah tahu nama apa yang akan diberikannya untuk si kucing kecil putih hitam lucu.
“Siapa?” Lira tak sabar menunggu di meja makan. Anang diam, tak bisa menjawab.
“Pasti tidak bisa!” ledek Andre
“Bisa! Semalam aku sudah dapat nama kok” bantah Anang.
“Lalu siapa?”
Anang mendekati Ibu yang sedang menata piring. Berbisik-bisik padanya lalu tersenyum.
“Haa?” Lira dan Andre berpandangan, lalu tertawa.
“Itu kan nama kucing di BOBO!”
“Iya nih, Anang meniru!”
“Dinamai MJ saja!”
“Tala!”
“Rong Rong!”
“Anak-anak!” sela ibu karena semua berdebat, “Biarkan kali ini Anang yang menamai kucingnya. Nanti kalau Aden melahirkan lagi giliran Lira dan Andre.”
“Hore! Namanya Rong Rong!” Anang berlari menuju keranjang kucing kecil lucu.
“Halo Aden, sekarang anakmu sudah punya nama, namanya Rong Rong, kamu suka tidak?”
Aden yang sedang menyusui Rong-Rong mengeong dua kali. Pikir Anang itu berarti setuju.
Anang gembira sekali, hari itu sepulang sekolah ia berlatih menulis kata-kata Rong Rong. Setelah itu ia memajang tulisannya di keranjang Rong Rong: Anang sayang Rong Rong!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Welcome Back to Neverland!!!

Haiaaaaaaaaaaaaaaa................ setelah sekian lama mati, bener-bener mati gaya! blog ini pertama kali Agustus 2010 dan sekarang adalah f...