*Decca
"Li,mana suratq tdi?"
usai mengabsen pserta dianpinsat, q sgr kmbali pd Ali yg masih setia dg tugasx menaikkan ransel2 & berbgai pralatan kemah ke atas truk.
Q jd khawatir, jgn2 ia sudah tau isi surat dr April yg tertulis dlm bhs inggris itu. Salahq sendiri,menyepelekan kmampuan Ali yg pas2an dlm plajaran bhs kdua itu
"Dibw Ms. Desi."
"What?"
bagai disambar petir mendengar jwbn Ali. Gila!
"Beliau janji akan translate buatq kalo q sudah kelar dg ini. Tp kalo kamu brani ambil,ya ambil aja."
benar2 gila! Pengen kutonjok saja sobatku ini, enteng bgt jawbnx, sadar ga sih dia bru sj membebaniku dg malu yg tak bisa diperhitungkan ukuranx! Gila! Gila!
Mngkn mmg mudah meminta surat itu pd Ms. Desi, tp jk beliau sudah sempat membacax... MALUUU TAU! Krn srt itu berisi kalimat2 trakhir April yg tak smpat terucap lewat lisanx. Surat pisah, surat merah.
Aku bergegas ke kantor. Beliau gada, aku balik langkah ke ruang redaksi majalah sekolah, disana beliau, mengecek kerja redaksi.
"Ms..."
"Ya, Dec?"
"Ehm....anu"
q nyengir, dan kelihatanx beliau tanggap.
"Oh ya, surat. Ah q taruh mana td ya. Aduh, lupa,pasti q masukin ransel td. Udah, ntar aja kalo dah nyampai lokasi ya. Ali udah slesai blum, sudah siap brangkat?"
"Siap Bu!"
kami keluar dr ruangan tsb stlah beliau memberikan bebrp petuah pd dwan redaksi yg sdang melakukan finishing touch majalah skolah.
"Kemampuan menulis siswa disini msh sngat kurang." keluh beliau yg hobi menulis. Beruntung q pny bakat ksana, hingga sesekali bisa diskusi dg beliau. Ah, q jd ingat April, ia jg mahir merangkai kata. Bbrpa puisi duet kami cipta. Meski baru seumur jagung gita cinta ini, kami cocok. Sayang, pisah membuat luka.
"jadi kamu putus dg April? Dia jd pindah, mulai kmarin?"
"ya." cukup nadaku menyatakan sbuah pth hati. April pindah ke SMU paciran, meninggalkanq dlm kembara cinta 3 bulan.
"5 menit lg qt briefing. Siapkan teman2mu."
"siap kak!" bukan Ms. Kali ini kita sama2 pramuka.
****************************
* parDesi
Hari ke2 dianpinsat di waduk Gondang, Sugio. Sangga pa dan pi dipisah. Pi di utara dkat jalan raya, pa di selatan mushola.
Siang ckp panas,gerah tak tertahankan. Untung blakang tendaku terimbuni sbtang asem londo,jd agak sjuk. Tapi tetap saja tak bs menyejuki hatiku yg gelisah krn blm jg ktmu Irgi, pdhl dia jg bindamping pramuka SMUnya.
Aku bnar2 ingin ktm dia, utk memberikan surat itu, yg q tulis smalam sblm brangkat ksini. Hanya skdar mengungkapkan kalau q msh menyayangix mski tlah 2 th berlalu sjak yudisium. Bkn q mengiba cinta ini, q tau dia tak pernah akan bs menyayangiku sperti q menyayangx, kcuali sbgai adik, ckp.
Q hny ingn dia tau btp q berniat menjengukx ktika dia sakit 2 bln lalu,tp tak ksampaian. Q ingn mengatakan, q sdah berpikir dwasa utk mnerima jalan ini.
Ah, ya, tp dmana suratku? Sudah q ubek2 ransel tp tak ktmu jg. Q ingat2 lg... Ah, surat itu kuselipkan di The Sky Is Killingnya Sidney Sheldon... Yg q pinjamkan pd Decca ketika dia mengambil suratx kmrin! GAWAT!
"Decca mana?" q bergegas ke tenda pa, tak sbr q memastikan kbradaan suratku.
"Ya Ms.?"
"Novelx sudah?"
"Baru stengah. Knp?"
"Bisa kau ambilkan sbntar?"
bbrp dtik ia kmbli, dg novel dan tentux lembaran suratku yg blm teramplopi. Kurasa wajahku panas sketika.
"Kamu baca ini?"
"Sdikit. Ga sengaja Ms." polos dia mengaku, menusuk jantungku!
"Ah, lupakan!" kutinggalkan muridku itu dg sjuta keki. Memalukan!
************************
*Decca
ada sdikit ragu, tp q branikan diri untuk menyapa bliau yg termangu sndirian. Malm br sj trun ktika q lihat sejoli itu meninggalkanx, pasti itu yg namax Irgi, dan prempuan yg brsamax, Nita, tunanganx. Smua tercantum dlm suratx yg tak sngaja q bc.
Q tak mau trt cmpur. Q hanya ingin menghibur, atau stidakx menemanix merayakan kcewa.
"spertinya qt seri Ms. Satu satu." aku bercanda. Beliau tertawa, tawa pahit.
"ya,sama2 pth hati jg."
"mau merayakanx Ms?"
***************************
Decca membuatku tertawa. Ia mengatakan satu-satu. Q membc suratx, dia mmbc suratq. Adil! Tp tetap saja aku terluka, entah dia.
Dia menunggu jwbnku, merayakan kecewa. Knp tdak? ******************************
*Decca - parDesi
Mereka bertatapan, ada sepakat.
"ayo ke kantin!" ajak Desi. Decca angkat bahu setuju dan membarengi langkah gurux itu. Sepertix mrk bnar2 spakat.
"let's be gone be by gone! Bu, es teh, soto dua, sambal yg pdas! Apalagi Dec?"
"Whatever Ms!"
"wanna be friend Dec?"
"Friend!"
mereka bersalaman akrb, dg senyum.
Dua jiwa patah hati, bersulang dmi luka diantara paku2 air yg menyapa. Tiba2 hujan turun siang itu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Welcome Back to Neverland!!!
Haiaaaaaaaaaaaaaaa................ setelah sekian lama mati, bener-bener mati gaya! blog ini pertama kali Agustus 2010 dan sekarang adalah f...
-
Gatau.... maunya nuangin ide2 gila menulis.... banyak cerpen dan puisi yang kurang percaya diri untuk dikirimkan. tapi tiba-tiba ingin menul...
-
Hari haran adalah seorang pelajar yang pandai tetapi miskin. Ia ingin ke ibukota untuk mengikuti ujian, tapi ia tak punya uang. Ia mencoba m...
-
Akhirnya ia setuju dengan ide Tomi untuk membudidayakan Pleco dengan cara yang semestinya. Jika tidak, maka populasinya yang berlebih di kol...
Sopo iku???? hemmm.....
BalasHapuslha siapa lhoooo??????
BalasHapus